Jumat, 18 November 2016

ANALISA SISTEM PARKIR CERDAS (SMART PARKING SYSTEM)


 
PENDAHULUAN

                Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang sangat pesat sehingga kita dituntut untuk menerapkan sistem cerdas. Sistem cerdas itu sendiri adalah suatu sistem yang menerapkan kecerdasan buatan atau biasa disebut AI (Artificial Intelligence). Jadi, kecerdasan ini diciptakan untuk dimasukkan kedalam mesin atau komputer. Sistem ini dibuat agar dapat berpikir seperti manusia. Sistem ini juga dibuat agar dapat mempunyai perilaku layaknya manusia, juga mampu menyerap pengalaman dan mampu bertindak berdasarkan pengalaman tersebut, sehingga sistem ini seolah-olah mempunyai perintah sendiri dan mampu berpikir seperti manusia. Dengan tujuan untuk membuat mesin dapat berinterkasi dengan manusia layaknya cara pola pikir manusia.

            Sistem cerdas yang bisa diimplementasikan salah satunya yaitu Sistem Parkir Cerdas(Smart Parking System). Sistem ini menggunakan sensor LDR yaitu suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Fungsinya untuk mendeteksi tempat parkir yang mana kosong dan yang sudah terisi.

            Manfaat dari Sistem Parkir Cerdas dapat membantu mempermudah manusia dalam hal efisiensi tenaga manusia. Dengan adanya sistem ini, maka pengguna parkir dapat dengan mudah melihat dan mengetahui area parkir yang kosong atau sudah terisi lewat monitor yang tersedia sebelum masuk di area parkir, sekaligus bisa langsung mengarahkan kendaraannya ke lokasi yang kosong.




SKEMA KERJA
Gambar 1. Gambaran Sistem Secara Umum

            Sistem secara umum dapat dilihat pada gambar 1 berikut yaitu adanya sebuah desain lingkungan sistem parkir cerdas, kemudian dari hasil desain dapat menghasilkan sebuah data yang akan di kirim ke mikrokontroler untuk selanjutnya di teruskan ke display yang berfungsi sebagai monitoring. Inti dari racangan penelitian ini yaitu bagaimana memonitoring area parkir yang kosong dan yang sudah terisi dengan menggunakan beberapa rangkaian yang seperti: PC, Arduino Uno dengan ATMega328, Sensor LDR, Laser Pointer, dan LCD Monitor dengan fungsi masing-masing yang berbeda.

            PC berkomunikasi dengan sebuah pengontrol memori melalui koneksi kecepatan tinggi yang telah ditentukan. Pengontrol berkomunikasi dengan memori dan kepada bus PCI secara langsung, sehingga lalu-lintas CPU – memori tidak dilakukan melalui bus PCI. Selain itu, bus PCI memiliki sebuah jembatan/penghubung kepada bus ISA, sehingga pengontrol ISA dan piranti–pirantinya masih dapat digunakan, USB ialah port yang sangat diandalkan saat ini karena bentuknya yang kecil dan kecepatan transfernya yang tinggi. USB 1.1 mendukung dua modus kecepatan penuh (12 Mb/detik) dan kecepatan rendah (1,5 Mb/detik). USB 2.0 memiliki kecepatan 480 Mb/detik yang dikenal sebagai mode kecepatan tinggi.
           
            Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip microcontroller dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino ini berfungsi sebagai board yang di dalamnya sudah tertanam microcontroller. Board ini memiliki keunggulan tambahan diantaranya: Ukuran bootloader hanya 1/4 bootloader sebelumnya sehingga lebih banyak ruang untuk program. Menggunakan ATmega8U2 menggantikan FTDI chip, sehingga proses upload dan komunikasi serial menjadi lebih cepat, tidak perlu driver USB pada Linux dan Mac (pada Windows hanya membutuhkan file .inf) dan chip ini bisa diprogram sehingga Arduino Uno dapat dikenali sebagai keyboard, mouse, joystick, dan sebagainya.
            LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Prinsip kerjanya yaitu apabila LDR mendapat pencahayan yang lemah maka nilai resistansinya akan berubah secara perlahan-lahan. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu: Laju Recovery dan respon spectral. Laser pointer digunakan dalam berbagai aplikasi kreatif. Laser pointer disini digunakn untuk memberikan cahaya yang konstan kepada sensor LDR yang selanjutnya di teruskan informasinya ke microcontroller.
            LCD monitor di sini berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengguna parkir, atau sebagai output dari sistem yang di buat. Karena dari LCD ini maka akan menampilkan lokasi parkir, apakah lokasi itu terisi mobil atau tidak.


Gambar 2. Form Aplikasi Sebelum Ada Proses
Gambar 3. Form Aplikasi Setelah Ada Proses



                Hasil pengujian yang ditampilkan pada LCD atau output dari hasil penelitian yang jadi monitoring atau informasi kepada pengguna parkir, dapat dilihat pada gambar 2. Adapun proses dari pengujian ini yaitu: (1) Jika ada mobil yang ditangkap oleh sensor LDR yang terdapat di lantai, maka otomatis label atau lokasi parkir tersebut akan terdeteksi ada yang menempatinya sehingga akan tampil di monitor daerah mana saja yang kosong atau sudah terisi. Seperti yang nampak pada gambar 3, (2) Cahaya yang ditangkap oleh sensor secara otomatis di teruskan ke microcontroller untuk diproses dan diteruskan ke monitor, seperti yang terlihat pada gambar diatas dimana ada sebagian lokasi yang kosong, (3) Pencahayaan yang di terima oleh sensor tidak secara konstan kalau tidak ditambahkan pencahayaan, makanya dalam penelitian ini ditambahkan suatu alat atau laser yang sifatnya konstan mencahayai setiap sensor, (4) Pengaturan pancahayaan dan tingkat sensitivitas cahaya diatur sesuai dengan laser pointer di setiap sensor, (5)Pengaturan tingkat intensitas memungkinkan adanya cahaya yang akan diabaikan yang akan diproses oleh sensor.
            Setelah kendaraan yang dideteksi oleh sensor dan diproses oleh mokrokontroller maka secara otomatis akan mendeteksi atau menampilkannya di display monitor. Untuk memastikan system yang di bangun berjalan dengan lancar, dilakukan beberapa tahapan pengujian diantaranya pengujan perangkat keras dan pengujian perangkat lunak. Pada tahapan pengujian perangkat keras dilakukan pengukuran dengan cara mencatat hasil pembacaan intensitas cahaya yang di dapat dari sensor analog pada mikrokontroller, kemudian dilakukan pembandingan dengan menggunakan sinar laser yang digunakan sebagai sumber cahaya pada sensor LDR.



FLOWCHART



            Pertama dihubungkan ke Baud Rate untuk menghubungkan sinyal dalam perubahan data komunikasi analog, 9600 8-N-1 maksudnya menggunakan 9600bps, 8 bit, no parity, dan 1 stop bit. Koneksi tersebut digunakan untuk membaca sensor LDR yang terkena laser pointer. Lalu dari masing-masing sensor LDR di area parkir, seluruhnya digabungkan. Data yang sudah digabungkan dari microcontroller terus dikirimkan ke bus ISA melalui port RS232 sehingga data bisa masuk ke komputer. lalu dari port RS232 dihubungkan ke serial usb dengan RS232 to USB converter, USB selain bentuknya kecil, kecepatan transfernya tinggi. Lalu komputer akan memproses apakah terhubung atau tidak dari bus ISA ke Komputer, kalau tidak maka kembali ke bus ISA yaitu ke port RS232, apabila terhubung maka data yang sudah digabungkan di microcontroller akan dipisahkan kembali. Data-data yang telah dibagi/dipisah akan dibandingkan batas toleransinya. Jika nilai sensor lebih besar dari pada batas toleransi berarti tempat parkir masih kosong, apabila tidak lebih besar dari batas toleransi, berarti tempat parkir sudah terisi. Setelah keseluruhan tempat parkir sudah diperiksa, jumlah tempat parkir kosong akan dihitung. Setelah area parkir dihitung, dia akan ditampilkan di layar, sehingga pengendara hanya perlu melihat layar LCD yang tersedia untuk mengetahui tempat parkir itu terisi atau tidak.

Kesimpulan
Pemanfaatan Sistem Parkir Cerdas dengan menggunakan Arduino yang dikontrol oleh microcontroller yang kemudian ditampilkan pada sebuah LCD, dapat membantu dalam hal efesiensi tenaga manusia. Dengan adanya system ini, maka pengguna parkir dapat dengan mudah melihat dan mengetahui area parkir yang kosong lewat monitor yang tersedia sebelum masuk di area parkir, sekaligus bisa langsung mengarahkan kendaraannya ke lokasi yang kosong. Tanpa perlu mengecek secara detil dan perlahan hanya untuk mencari area parkir yang kosong akan memberikan kenyamanan terhadap pengguna kendaraan.

Sumber:
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d649aa5b3bc64701cafef244008c6a41.pdf